33 Jenis Tanaman Obat Berhasil diidentifikasi di Jalur Pendakian Merapi Sapu Angin - MediaRakyat19. com

Breaking

Kamis, 11 Januari 2018

33 Jenis Tanaman Obat Berhasil diidentifikasi di Jalur Pendakian Merapi Sapu Angin

Proses Identifikasi Tanaman Potesi Obat


Sleman (Mediarakyat.co.id) - Sebanyak 33 jenis tanaman obat berhasil diidentifikasi oleh mahasiswa Pendidikan Biologi I 2014 UNYyang dilakukan di jalur pendakian Merapi Sapu Angin. Kegiatan identifikasi tanaman obat yang dilakukan di jalur pendakian Merapi Sapu Angin dilaksanakan 20/11/2018 dalam rangka penelitian Studi Ekskursi yang diikuti oleh 7 kelompok penelitian dengan tema yang berbeda. Tim yang terdiri dari Isvi Ria Nur Afit, Agustina Sekar Puspita, Novita Arum Sari, dan Fitri Febriani memfokuskan identifikasi tanaman obat di sepanjang jalur pendakian Merapi Sapu Angin dengan titik 0 adalah basecamp Sapu Angin dan titik akhir pos 1 Sapu Angin sepanjang 1,7 km. 

Proses Pendakian

Potensi tanaman obat di jalur pendakian Gunung Merapi Sapu Angin sangat beragam. Sedikitnya ditemukan sembilan kelompok tanaman potensi obat. Diantaranya,

Tumbuhan yang berpotensi sebagai obat malaria antara lain Acanthospermum hispidum, Morus sp., Euphatorium sp.,

Tumbuhan yang berpotensi sebagai antidisentri dan antidiare antara lain Ageratum sp., Canna edulis, Coriandrum, Elephantophus scaber, Pennisetum purpureum, Musa paradisiaca, Hibiscus tiliaceus, Psidium guajava.,

Tumbuhan yang berpotensi sebagai obat batuk dan bronkitis antara lain Acanthospermum hispidum, Lantana camara, Euphorbia hirta, Bambusa sp., Hydrocotyle sibthorpioides, Morus sp., Hibiscus sp., Rosa hybrida L., 

Tumbuhan yang berpotensi sebagai obat penyakit kulit yaitu Chromolane sp., 

Tumbuhan yang berpotensi sebagai antipiretik antara lain Acanthospermum hispidum, Ageratum sp., Canna edulis, Synedrella nodiflora, Artocarpus heterophyllus, Taraxacum oficinale, Schima wallichii, 


Tumbuhan yang berpotensi sebagai analgesik antara lain Chromolaena sp., Lantana camara, Coriandrum, Mangifera indica, Impatiens sp.,Hibiscus tiliaceus, Zingiber sp., Capsicum frutescens, Artocarpus heterophyllus, Imperata cylindrica, 

Tumbuhan yang berpotensi sebagai antibiotik antara lain Acanthospermum hispidum, Bambusa sp., Hydrocotyle sibthorpioides, Pennisetum purpureum, Artocarpus heterophyllus, 

Tumbuhan yang berpotensi sebagai antibakteri (desinfektan) antara lain Ageratum sp., Acanthospermum hispidum, Chromolaena sp., Clidemia hirta, Euphorbia hirta, Persicaria sp., Musa paradisiaca, Impatiens sp., Euphatorium sp., Psidium guajava,

Tumbuhan yang berpotensi sebagai antidiuretik antara lain Canna edulis,Phyllanthus urinaria, Bambusa sp., Hydrocotyle sibthorpioides, Imperata cylindrica, dan 

Tumbuhan yang berpotensi sebagai antiinflamasi antara lain Clidemia hirta, Centella asiatica, Persicaria sp., Elephantophus scaber, Acacia decurrens, Hydrocotyle sibthorpioides, Musa paradisiaca, Zingiber sp., Rosa hybrida L., Schima wallichii,Euphatorium sp., Leucaena leucocephala, Imperata cylindrica.

Pendakian dan Penghitungan Tanaman Potensi Obat 

Adanya informasi yang diperoleh dari penelitian ini, masyarakat sekitar Merapi dan khususnya pendaki yang melewati jalur pendakian Sapu Angin dapat memiliki pengetahuan terkait keanekaragaman tumbuhan obat, habitus, dan manfaatnya. Informasi tentang tanaman obat sangat penting bagi pendaki, karena dapat membantu pendaki ketika tidak ada persediaan obat-obatan untuk pertolongan pertama. (Avit)