Mardiyo - MediaRakyat19. com

Breaking

Selasa, 24 September 2019

Mardiyo

STAIYO Adakan Ospek 2019/2020 



Kepala STAIYO Drs.H.Mardiyo MSi


Gunungkidul (mediarakyat.co.id). Mahasiswa baru tahun ajaran akademik 2019/2020 belom lama ini telah mengadakan ospek dilingkungan kampus STAIYO (Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta). Selama ospek berjalan mahasiswa juga dibekali mengenai wawasan kebangsaan yang langsung disampaikan dari jajaran Polres Gunungkidul. Demikian disam paikan Kepala STAIYO, Drs.H.Mardiyo, MSi. diruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, Mardiyo menerang- kan bahwa STAIYO mengalami cukup pesat perkembangannya. Namun segala eksistensinya masih juga melakukan berbagai upaya untuk mempromosikan di sekolah sekolah tingkat atas khususnya di Gunungkidul dan sekitarnya. Padahal kenyataan- nya mahasiswa tidak hanya berasal dari  Daerah Istimewa Yogyakarta saja, bahkan dari luar Pulau Jawa pun ada.
Diakuinya, memang dunia pen- didikan cukup rumit pengelolaan- nya. Terlebih sekarang sudah makin banyak bermunculan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), dengan unggulan  masing- masing. Kompetisi perguruan tinggi dewasa ini menuntut pengelola perguruan tinggi untuk makin jeli melihat pangsa pasar, dalam arti kebutuhan bagi lulusannya, yang kemudian akan dijadikan nilai plus untuk me- nggaet calon mahasiswanya, kondisi demikian memang perlu diantisipasi. Karena ada kesan pendidikan sepertinya diperda- gangkan. Jangan sampai dalam mengelola pendidikan itu yang diutamakan adalah      mencari keuntungan semata, dan kemu- dian mengabaikan   kualitasnya.
Mengelola perguruan tinggi harus diupayakan agar dalam mengelola perguruan tinggi hen- daknya selalu    mengarahkan proses belajar     mengajarnya sesuai dengan visi dan misinya. Paling tidak, harus sesuai de- ngan yang ada dalam kurikulum dan tidak menyipang.
Sehingga apapun bentuk pendi - dikan itu yang lebih dibutuhkan dan dirasakan manfaatnya   se - karang adalah aspek keteladan- an. Justru dalam hal yang satu inilah, masih dirasakan keku- rangannya. Pendidikan  tanpa keteladanan  atau bahkan di- abaikan keteladanan, ibarat pohon yang tumbuh dengan rindangnya namun tidak ber- buah. Demikian harapnya. (Adn/Bdn).