Sunaryo, Lrh. Pilangrejo - MediaRakyat19. com

Breaking

Sabtu, 07 Maret 2020

Sunaryo, Lrh. Pilangrejo



Desa Pilangrejo Maju Lomba Tingkat Kabupaten Mewakili Kecamatan Nglipar

                Kades Pilangrejo: Sunaryo

Gunungkidul (Media Rakyat.Co.id). Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi DIY maju lomba evaluasi perkembangan desa tingkat kabupaten mewakili dari Kecamatan Nglipar. Dalam acara ini dihadiri selain dari tim evaluasi tingkat kabupaten Gunungkidul, masyarakat setempat juga dari Dinas Kecamatan beserta Forkopimcam Kecamatan Nglipar. Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai kesenian dan paduan suara dari desa setempat. Demikian disampaikan Kades Pilangrejo, Sunaryo, pada usai acara  berlangsung pada Senin Pahing (2 Maret 2020) lalu.
Menurut Sunaryo, mengenai topografi desa Pilanhrejo: sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tegalrejo, Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kedongpoh, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Katongan sedang sebelah Timur berbatasan dengan Desa Natah.
Desa Pilangrejo mempunyai luas area 800  Ha yang terdiri dari pekarangan.  sawah dan tegal. Adapun yang menjadi aikon wisata adalah Embong Bathara Sriten dan Pasar Tradisional yang berada di Pedukuhan Wotgaleh.
Mengenai Embong Bathara Sriten yang ketinggiannya mencapai lebih kurang 887 m dari permukaan air laut. Embong ini mulai dibangun 2014 dan selesai dibangun diresmikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono ke 10 pada 17 Maret 2015.
Sedang keberadaan Pasar Tradisional di Pedukuhan Wotgaleh ini sangat menopang peredaran perekonomian di desa setempat, karena semua hasil bumi dan produk olahan masyarakat baik dari desa setempat maupun desa lain dipasarkan di Pasar Wotgaleh.
Lebih lanjut, Sunaryo,  menyampaikan dalam.paparannya untuk melengkapi penilaian dari tim evaluasi tingkat kabupaten Gunungkidul diantaranya: mengenai:  Visi dan misi. Adanya dorongan partisipasi masyarakat dalam membangun infrakstruktur. Mengembangkan potensi wisata dan budaya. Meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan formal dan informal. Memupuk toleransi antar umat beragama. Meningkatkan keamanan.masyarakat yang bekerja sama dengan Babinkamtibmas dan Babinsa di desa setempat. Meningkatkan pelayanan keterbukaan publik. Meningkatkan tata kelola administrasi. Meningkatkan tata kelola yang berimbang antara lembaga desa dan instansi desa. Juga pada panen kedua setiap tahunnya yang jatuh pada hari Rabo Legi malem Kamis Pahing diadakan ritual bersih dusun, ritual ini sebagai tanda rasa syukur dan terima kasih atas limpahan rahmat dari Sang Pencipta untuk para petani yang dianugerahi hasil tanaman yang sangat memuaskan. Sebelum acara ritual bersih dusun ini dilakukan diawali dengan gelar budaya baik yang bernafaskan agama maupun tradisional  demi menyemarakkan situasi dan kondisi dan mungkin bisa jadi daya tarik para wisatawan baik lokal maupun domestik.
Demikian terang Sunaryo kepada Media Rakyat. (adn/bdn).