Kemiri Gelar Musyawarah Kalurahan
Lurah Kemiri, Samidi.
Gunungkidul ( Media Rakyat.Co.id ). Bertempat di Balai Kalurahan Kemiri, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Propinsi DIY belum lama ini menggelar musyawarah kalurahan tepatnya pada Sabtu Legi, 8 Agustus 2020. Demikian disampaikan Lurah Kemiri, Samidi, di ruang kerjanya pada Selasa Kliwon, 1 September 2020.
Adapun musyawarah saat itu yang dibahas diantaranya sesuai dengan anjuran Pemkab Gunungkidul diprioritaskan mengenai stanting, juga melanjutkan penyaluran BLT (Bantuan Langsung Tunai) dari pihak terkait untuk tahap ke empat dan seterusnya menunggu perintah dari atasan. Juga pembangunan mengenai RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) di Kalurahan Kemiri ada 11 Pedukuhan, direncanakan di masing masing Pedukuhan mendapat jatah 1 rumah dan pembiayaannya mutlak dari dana desa.
Menyinggung soal air bersih saat ini sudah musim kemarau dikatakannya, bahwa warga Kalurahan Kemiri sulit mendapatkan air bersih, karena pipa aliran air bersih bergilir empat hari sekali. Bagi warga yang tidak punya tampungan air berakibat kehabisan air terpaksa harus membeli air dari pasokan tangki, dan harga air bersih satu tangki bervariasi sesuai dengan jarak dan medan pengiriman. Untuk menghadapi sulitnya air maka bak tampungan air tadah hujan masih sangat diperlukan oleh warga setempat. Maka bilamana terjadi kekurangan air bersih karena di kawasan Kemiri tidak adanya dukungan sumber air bersih dari galian alias tidak ada sumur konon pernah dicoba pengeboran air bersih sedalam lebih kurang 90 meter tetap tidak mendapatkan air.
Juga, dengan adanya situasi dan kondisi new normal warga masyarakat sudah diperbolehkan mengadakan kegiatan diantaranya menggelar hajatan, pernikahan, elektonan, maupun pertemuan-pertemuan yang lain, namun harus mengikuti protokol kesehatan guna menjaga kesehatan.
Pak Lurah, Samidi
menunjukkan hasil panen ketela pohon
Berkaitan di musim kemarau ini menurut Lurah Kemiri, Samidi, kesibukan warga kebanyakan baru panen ketela pohon termasuk dirinya menunjukkan hasil panen ketela pohon ( seperti gambar diatas) bahwa tanaman ketela pohon ini dulunya merupakan tanaman penting dan merupakan makanan pokok bagi rakyat saat itu.
Mengenai jenis ketela pohon ini ada beberapa macam jenisnya. Diharapkan dengan adanya panen ketela pohon ini walau harga ketela pohon sedang anjlok namun bisa membantu perekonomian warga, harapnya.
Kamituwo, Kal. Monggol, Sutardi
Hal ini senada dengan apa yang dikatakan Kamituwo Kalurahan Monggol, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, Sutardi, saat ditemui diruang kerjanya pada Seloso Kliwon, 1 Agustus 2020, membenarkan keterangan Pak Lurah Samidi, bahwa hasil dari ketela pohon ini bisa dikonversikan menjadi sajian yang beraneka ragam, misalnya: membuat uteri, gathot, puteri solo, kripik, tape telo, krupuk telo, gethuk, thiwul, manggleng, balong kuwuk, slondhok, prol tape, tapioka (untuk campuran berbagai masakan) dan lain-lain. Adapun jenis ketela pohon Sutardi menerangkan, antara lain;
1. Ketela soyeng; 2. Ketela Genjah; 3. Ketela pandesi; 4. Ketela kantong putih; 5. Ketela kantong merah; 6. Ketela kardinal; 7. Ketela mentega; 8. Ketela benceng; 9. Ketela hitam; 10. Ketela grandhel; 11. Ketela klenthengan; 12. Ketela mentho; 13. Ketela ketan; 14. Ketela rengganis; 15. Ketela Gathotkoco; 16. Ketela kirik. 17. Ketela kapuk.
Masih menurut, Sutardi, dari beberapa jenis tersebut mempunyai rasa, bentuk, warna kulit dan pertumbuhan yang berbeda. Namun kesemua itu hasil panen dari masing masing nama sesuai dengan kondisi tanah dan cara pemeliharaannya. Demikian terang Sutardi. (bdn/adn)
Kamis, 03 September 2020
New
About Bidin Media Rakyat
SoraTemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design. The main mission of SoraTemplates is to provide the best quality blogger templates.