Yogyakarta - Lokakarya Sekolah Sirkular 27/05/2923 di Fisipol UGM, berjalan lancar. Dengan 3 Narasumber :
Dr. Maharani Hapsari Sekretaris Eksekutif Pusat Studi Perdagangan Dunia, Chandra Wahyu Purnomo, M.Eng., D.Eng. Dosen Fakultas Teknik Kimia UGM. Dalam kegiatam tersebut ada 4 kegiatan yaitu : Evaluasi program IGPA, Lokakarya Mundabe Circular Economy Policy, Seminar Ekonomi Sirkular dan Sesi Finalisasi Naskah Buku dan Rancangan program Bersama.
Lokakarya Sekolah Sirkular batch 3. Sebuah program diseminasi mengenai Ekonomi Sirkuler dalam dunia pendidikan, yang memberikan penguatan kapasitas mengenai upaya penyelamatan lingkungan. Sekaligus peningkatan Ekonomi.
Kegiatan ini memotivasi para Kepala Sekolah mengenalkan Nilai nilai Ekonomi sirkular.
Selain tu juga menjadi pemicu inisiator sekaligus eksekutor konsep Ekonomi keberlanjutan yang hijau dilingkungan sekolah
Melalui Program ini Ekonomi sekolah di ajak untuk bergeser dari linier.
Lulusan dari program ini sebagian telah membuktikan pentingnya penerapan Ekonomi Sirkular di sekolah masing masing.
Seperti yang telah di lakukan oleh dua peserta diantaranya Asih Hidayatun, S.Ag Kepala Sekolah S D Budi Mulia Muhamadiyah Adiwerna Tegal. Mengikuti pelatihan pertama pendampingan selama 10 bulan. Asih merasa senang dengan kegiatan ini karna tiap kali berkumpul ketemu NaraSumber memunculkan ide baru.
Keduanya memberikan edukasi kepada warga sekolah, untuk mengubah cara berpikir dan perilaku terhadap sampah.
Hasil yang didapat dari kegiatan, adanya perubahan mindset dan keberanian untuk memulai. Dari sekolahan rata-rata mengirim 2 orang guru. Yang sudsh diaplikasikan di sekolahnya, mengadakan pasar barang bekas . Konsumennya masyarakat umum. Barang-barang bekas tersebut dari wali murid. Usaha menyelamatkan lingkungan bernilai ekonomi.
Uang yang di dapat kembali ke wali murid. Ada juga yang disumbangkan ke sekolah digunakan untuk kegiatan anak-anak.
Rata-rata barang bekasnya bagus, karena wali muridnya kebanyakan golongan menengah keatas. Masyarakat menyambut baik kegiatan tersebut. Mendapatkan barang yang masih bagus dan murah dengan harga maksimal 20 ribu rupiah.
Sedangkan Iwan Kurniawan, M.Ag Kepala sekolah SD Muhamadiyah 7 Bandung merasa bersyukur Bandung banyak hujan. Bisa menanam banyak pohon yang akan menghasilkan banyak oksigen. Event ini merupakan salah satu cara untuk menyadarkan, sampah yang selama ini dianggap masalah sebenarnya bernilai ekonomi.
Escular ekonomi penting, disamping penyelamatan juga memanfaatkan. Meski tidak mudah karena penyadaran perlu proses dan membutuhkan waktu
Di Sekolahnya juga dilakukan bungsabar (Tabungan Sampah Barang) yang sudah dirintis sejak tahun 2018. Di Forum ikatan Wali Murid disampaikan program-program dengan Sircular Ekonomi. Kalau dulu ada Pendidikan Lingkungan Hidup, namun tidak menyentuh sampai akarnya.
Iwan juga menyampaikan pesan untuk warga Bandung, Bandung yang terancam masalah kekurangan air tanah. Hsl tersebut dikarenakan makin banyaknya penduduk dan Pabrik maka perlu diantisipasi dan diselamatkan.
Iwan menawarkan solusi dengan air hujan yang ilmunya didapat dari Sekolah Air Hujan di tembat Yu Ning Sleman
Saat ini Iwan sedang merintis caffe berbasis air hujan Rintik-Rintik Bunyi Hujan Yang dipakai di Caffe ini air minum dan masaknya adalah air hujan
Juga dengan pengelolaan air hujan berbasis sekolah dan pengelolaan air hujan berbasis masyarakat. Iwan mengakhiri perbincangan saat fitemui awsk.media saat mengikuti lokakarya.
Ali Mochtar, Ryn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar