Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P mengangkat anak
Bang Tobing Bapak AngkatBantul, MediaRakyat19.com Fitriyani seorang Janda memiliki Anak 2 anak. Satu laki-laki masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama dan 1 perempuan duduk di bangku Sekolah Dasar, sudah terlebih dahulu masuk Pondok Pensantren di Kabupaten Kulon Progo, keterangan FSP. Tobing, S.A.P.
Anak perempuan Fitri saat masuk Sekolah Dasar umurnya sudah 9 tahun karena tidak memiliki biaya untuk daftar sekolah dan kebutuhan lain. Fitri mencari nafkah dengan ikut orang yang berjualan di Objek Wisata SKE.
Fitriyani dan Tobing bertemu dan berteman sejak 3 tahun yang lalu dan berteman. Tobing membantu Fitri dengan memasukkan anaknya ke Pondok Pensantren Tahfidz Darul Fatihah dari Yayasan Baitusy Syakirin yang berada di Desa Srihardono, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul
Pondok Pensantren ini kebanyakan Santrinya Yatim Piatu dan Duafa.
Ferdinsn sudah 2 bulan sudah menjalankan Mualaf Sebagai Umat Muslim. Meningkatkan iman ke Islamannya dengan menjalankan hukum wajib atau fardhu 'ain bagi umat Islam yang sudah baligh dari Perintah Alloh, mengikuti Sholat Jum'at, dan mengikuti Pengajian dimana-mana.
Salah satunya setiap Malam Rabu di Pondok Masyakarakat Jogja / PMJ yang punya moto Ojo Leren Dadi Wong Apik Moto oleh Ustadz Pemimpin / Imam Pondok. Selain itu juga banyak berbuat kebaikan Shoadaqoh dan Membantu Sesama Umat Muslim dan sesama umat lainnya.
Salah satunya dengan membantu Amara anak Fitri. Masuk ke Pondok Pesantren Tahfidz Darul Fatihah yang berada di daerah Kapanewon Pundong. Menemui Ustadz Nur namun karena ustadz Nur sedang jeluar disambut oleh Mira santriwati yang mengabdi setelah lulus kuliah .
Setelah Sholat Dhuhur Jamaah di Masjid selesai Ustad Nur menemui Tobing dengan ramah.
Ustad Nur menjelaskan penginapan, makan 3 kali sehari dengan menu bergizi maupun biaya sekolah hingga perguruan tinggi semua gratis. Namun setelah lulus sampai tingkat Sekolah Menengah Atas harus mengabdi selama 1 tahun, sedangkan lulus Perguruan Tinggi pengabdian selama 2 tahun jelas Tobing seusai pertemuan dengan Ustad Nur saat ditemui awak Media fi rumahnya.
penjelasan Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P ketika ditemui Wartawan dirumahnya.
*Ojo Leren Dadi Wong Apik* juga menjadi bagian moto hidup Tobing. Maka Tobing yang berjiwa sosial berusaha mengabdikan pada nusa dan bangsa dengan melakukan sikap nyata yang berguna bagi masyarakat ( Ali Mochtar )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar