Nglengkong Merti Dusun Di Krapyak - MediaRakyat19. com

Breaking

Minggu, 06 Agustus 2023

Nglengkong Merti Dusun Di Krapyak

Nglengkong Merti Dusun Di Krapyak

Panitia Dan Para Peserta Kirab

KulonProgo MediaRakyat19.com  Warga Pedukuhan Nglengkong, Desa Girpurwo, kapanewon  Girimulyo,   Kulon  Progo sejak malam sudah sibuk mempersiapkan kirab dalam rangka Merti Dusun. Sekitar pukul 13.00 siang di jalan Gua  Kis- kendo tepatnya di depan  Tugu Jumenengan Sri Sultan HB IX  atau sering di sebut Ngekrun,   warga Nglengkong dan  Bregadanya  lakukan  kirab dan mulai bergerak menyusuri jalan tengah Dusun  melewati Masjid Al Muttaqin  menuju Krapyak. Krapyak mengingatkan warga Nglengkong akan kematian.

Bregada Membawa Gunungan Menuju Krapyak.


Dengan berpakaian Jawa lengkap  lakukan  warga Nglengkong kirab sebagai wujud nguri-uri  tradisi  yang sudah ada sejak nenek moyang.  Mereka meyakini adanya tokoh Nglengkong  yang bernama Eyang Joyo Puruso/Jopruso  disemayamakan  di Krapyak. Tradisi tersebut sejak Dukuhnya  Iman almarhum, dan  saat itu  Wito sebagai  juru kunci Krapyak.   Tradisi Krapyak lebih mengarah pada  animisme dan dinamisme. Yang meyakini,  benda mati  atau tempat yang memiliki kekuatan.

Agus Sukristyo, SH Dukuh Nglengkong  Membacakan Tentang Krapyak.

Dulu tirakatan  dilakukan tiap malam 1 Suro.  malam yang dianggap sakral. Hari Jumat Kliwon dan Slasa Kliwon. Sedangkan pada tanggal 10 Muha- ram diadakan kepungan. Yaitu membawa nasi sesaji dari rumah untuk didoakan bersama-sama. Tradisi tersebut sempat memudar. Maka warga Nglengkong  beresepakat  nguri-uri tradisi dan  tidak lagi sebagai animisme dan dinamisme terapi sebagai wujud sikap nguri-uri budaya. Sesajen yang dibuat sekarang  hanya  sebagai sarana  adat budaya warisan leluhur  bukan untuk meminta pertolongan tolak bala lewat benda mati ataupun suatu tempat.  
Wisnu Anggota Dewan  Hadir Saat Merti Dusun Nglengkong 


Dalam tirakatan dilakukan doa bersama memohon keselamatan pada Sang Pencipta juga untuk mendoakan arwah leluhur khususnya almarhum. Mbah Joyo Puruso dan para leluhur lainnya. Malam Jumat Sura sekarang beralih ke malam 10 Muharam Disederhanakan  dalam arti kegiatan nguri-uri budaya dan nilai agama saling bersinergi. Di Jumat pertama bulan  Suro tidak ada tuntunan yang baku kalau di malam 10 Muharam  memiliki nilai historis yang agamis dalam agama Islam. Sejarah krapyak diperoleh  dari para sesepuh dan  dibacakan oleh Agus Sukristyo, SH selaku dukuh Nglengkong


Si Kecil  Tak Kenal Lelah
 Juga Ikut Pawai

Selain warga Nglengkong hadir juga Wisnu anggota Dewan Kulon progo dan  memberi bantuan dan diterima Supardi selaku ketua Panitia Merti Dusun. Dari Dinas Kebudayaan Kulon Progo Wruhantoro, S.sAda juga perwa- kilan dari Polsek maupun  Koramil. Esti Camat Girimulyo juga tampak hadir. Acara cukup meriah. Jathilan Prasetyo Kenongotampil menghibur, sempat   ada dua pemain  yang *ndadi*.  Acara selesai sekitar pukul 16.00. Malamnya dilanjutkan umbul doa. (Riyana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar