Anak Didik SPMIT Ar Raihan Diharapkan Membawa Perubahan
Sleman, 26 September 2023. SMPIT Ar Raihan berada di Jalan Maryono Mardi Utomo No.RT 05, Ngajaran, Sidomulyo, Kec. Bambanglipuro, Kabupaten Bantul. Sekolah ini didirikan untuk merepons berbagai situasi yang sedang berkembang di masyarakat. Diantaranya untuk menampung lulusan sekolah dasar-sekolah dasar di Kabupaten Bantul dan untuk turut berkontribusi dalam pendidikan formal berbasis keagamaan (Islam). Atas dasar pemikiran tersebut, Pengurus Yayasan Ar Raihan menunjuk Mulyono, M.Pd. sebagai Ketua Tim Pendirian untuk merintis berdirinya SMPIT Ar Raihan.
Tim bentukan Pengurus Yayasan Ar Raihan berhasil membuka SMPIT Ar Raihan. Ditandai dengan keluarnya izin operasional dari Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul mulai tahun ajaran 2013/2014.
Daerah Istimewa Yogyakarta 55764
SMPIT Ar Raihan tanggal 26/9/2023 dipimpin oleh Putri Chandra Haryanto, M.Pd
Silaturahmi ini ke Sekolah Air Hujan Banyu Bening, guna mendapatkan tambahan pengetahuan terkait dengan lingkungan terutama air hujan, sebagaimana disampaikan oleh salah satu pendamping dr Ar-Raihan dalam sambutannya.
Kunjungan ini diikuti oleh 50 siswa kelas 7 dengan 5 guru pendamping.
Siswa-siswi ini diharapkan menjadi generasi perubahan lingkungan yang lebih baik. Seperti harapan yang diungkapkan Kepala Sekolah Air Hujan Banyu Bening Kamaludin dalam sambutan pembukaannya.
Rangkaian acara yg dimulai pukul 08.39 WIB segera dilanjutkan paparan oleh Im Sri Wahyuningsih, S.Ag
Hal utama yang disampaikan adalah merubah cara pandang anak-anak terhadap air hujan dengan didahului Pre-Test berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh para siswa. Secara umum anak menjawab, tidak yakin dengan air hujan.
Setelah dilakukan uji kemurnian air dengan cara sederhana dari beberapa sample air, barulah terbuka cara pandang baru tentang air hujan.
Mulailah disampaikan konsep Air Hujan tentang 5M (Menampung, Mengolah, Meminum, Menabung, Mandiri).
Siswa-siswi diberikan tugas yg harus dikerjakan yaitu :
Mencatat ayat2 Al Quran tentang air hujan,
menampung air hujan dgn SOP sederhana, lewatkan 10-15 menit hujan pertama (yakin atap sudah bersih), dan masing-masing membawa sample ke sekolah untuk di uji kemurniannya dan menjadi database bagi sekolah Untuk kemudian menjadi acuan masyarakat sekitar.
Yang terpenting dari semua pembelajaran ini adalah belajar bersyukur atas anugerah nikmat Alloh SWT atas apa yang diciptakanNya seperti Air Hujan yang Berkah yang menjadikan kehidupan ini ada. Air hujan bukan semata untuk manusia tapi untuk penduduk bumi lainnya.
Bentuk rasa syukur harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi budaya hidup. Sehingga dapat dijadikan tauladan baik bagi sekitar kita. Di penghujung kunjungan harapan ini disampaikan ulang oleh salah satu guru pendamping sekolah kepada siswa-siswinya agar saat hujan tiba semua mempraktekkan dengan Konsep Air Hujan 5 M diatas.
Air Hujan Berkah, Sumber Kehidupan di Bumi ini. ( Ali Mochtar Riyana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar