Pacitan Mandiri Air Bersih Gratis Untuk Masyarakat.
Pacitan 5/10/2023 MediaRakyat 19.Com. Turunnya angka stunting di Kabupaten Pacitan 20,6% ditargetkan turun menjadi 14% masih memerlukan perhatian serius.
Saat ini, upaya penurunan stunting memerlukan dukungan dan kontribusi dari semua pihak.
Dalam hal ini peran serta BPJS Ketenagakerjaan juga penting untuk memberikan Sosialisasi pengenalan program nya di Kabupaten Pacitan yang mendukung sepenuhnya kasus Stunting.
Mengingatkan kembali kasus stunting di Kabupaten Pacitan Tahun 2022 mencapai 22,77% angka tersebut merupakan angka yang cukup tinggi dan melampaui ambang batas yang ditetapkan oleh WHO yakni sebanyak 20%. Hasil penelitian di Kabupaten Pacitan faktor utama penyebab kasus stunting adalah faktor kemiskinan yang membuat efek domino pada hal lainnya. Minimnya asupan gizi pada anak serta adanya budaya pernikahan dini dibeberapa daerah.
Dalam jangka panjang, stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan baik secara fisik maupun mental.Kondisi stunting sangat erat hubungannya dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat seperti tidak tersedianya sarana air bersih dan sanitasi yang layak.
Maka dilakukan upaya untuk menyediakan sarana air bersih. Dalam hal ini melalui Tim Penggerak PKK dan Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Pacitan menghadirkan Narasumber Praktisi Air Hujan Sri Wahyuningsih, S. Ag (Founder Sekolah Air Hujan Banyu Bening Sleman-DIY). Hal tersebut sebagai Solusi kasus Stunting di Pacitan. Sosialisasi ini membawa tema "Cerdas Dengan Air Hujan" yang di hadiri oleh Babinsa dari 12 Kecamatan.
Kasus Stunting merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat. Termasuk PKK, Dharma Wanita. Bukan hanya tanggung jawab satu stakeholder saja. Tapi semua unsur elemen berperan serta melakukan perubahan aksi nyata dengan menjaga lingkungan agar bersih dan sehat. Disamping itu, pola makan dengan gizi serta Air minum yang bersih murni sebagai transportasi agar masuk ke dalam sel terkecil di dalam tubuh.
Benar _Visi_ yang di sampaikan oleh Bupati Pacitan dalam menjadikan
Masyarakat Pacitan Sejahtera dengan Mandiri Air Bersih, Murni tidak beli (Gratis) yaitu Cerdas Minum Dengan Air Hujan. Sesuai Temanya, Bahagia kecukupan dengan Menampung sesuai Kebutuhan sehari-hari hingga musim kemarau tiba masih tercukupi persediaan Air Hujannya.
Sri Wahyuningsih, S. Ag menyampaikan 5 Konsep Air Hujan (menampung, mengolah, minum, menabung, mandiri). Management ini sangatlah sederhana, mudah di akses, semua bisa melakukannya dengan wadah yang ada di rumah masing-masing untuk menampung dan menfikternya, ditambah lagi Gratis Air Hujan ini yang langsung Turun dari langit melalui filter alami oleh Awan setelah 10-15 menit turun di biarkan agar polutan, kotoran di atas terbuang dulu baru di tampung dimanfaatkan nya.
Air hujan tidak ada kadaluwarsanya, setelah melalui proses penyaringan, di tutup rapat wadah penampungannya. Cara simpannya dengan menjauhkan dari cahaya sinar matahari agar tidak terjadi munculnya spora lumut yang menjadikan air berubah warna. Sewaktu-waktu bisa di konsumsi tanpa melalui proses tambahan.
Selama ini kita mengalami krisis edukasi pengetahuan yang benar bahwa dasar Air Permukaan di Bumi ini adalah dari Air Hujan, menjadikan Sumber Mata Air bagi makhluk Hidup lainnya yang juga menjaga Konservasi tanaman di sekitar sumber mata air (tuk) atau Karena tanaman di sekitar sumber itulah yang meminum air hujan dan menabungnya. Dan juga sebagai pelindung (pencengjeram) tanah agar tidak terjadi longsor.
Banyu Bening mengajak kita semua Cerdas Pengetahuan dalam mengambil sikap cepat tepat dengan konsep 5M (menampung, mengolah, minum, menabung, mandiri). Seperti yang disampaikan Yu Ning sebagai masyarakat biasa dan ibu rumah tangga di Tempursari, Sardonoharjo, Kapanewon . Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Tidak mudah bukan berarti tidak bisa".
(Ali Mochtar Riyana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar