Pelumas Sendi Murah Dari Alam Sekitar Kita
Sleman, MediaRakyat 19.com 22/10/2023
Sebuah Keberkahan yang tidak semua Insan mendapatkan Hidayah dari Sang Pencipta untuk memahami air hujan yang selama ini terabaikan. Dari banyak kejadian bencana jadi pelajaran. Dengan langkah pasti dan penuh harap, ambil sikap. Jangan kedepankan ego, karena kuasa uang seenaknya serba ingin instan. Mengambil secara berlebihan tanpa menyeimbangka. Punah semuanya tanpa ada kelestarian. Kita sering tak menyadari. Hingga detik ini kita masih bisa menikmati alam seisinya karna peranan orang tua terdahulu yang berusaha melestarikan dengan keseimbangan.
"Hujan yang selama ini dianggap sebagai biang bencana dan . Namun di Sekolah Air Hujan semua di kupas tuntas. Hingga Jamaah Haji Multazam memahami
Nantinya menjadi tauladan bagi Anak Keturunannya. Karena beliau- beliau para senior" ujar Yu Ning, founder Sekolah Air Hujan yang pertama kali di Indonesia bahkan di Dunia.
Kesempatan kali ini, Sekolah Air Hujan Banyu Bening Sleman, Yogyakarta mendapatkan kunjungan dari Jamaah Haji Multazam 2013 Kabupaten Bantul yang di Ketua oleh H.Utoro Wikantarto, S.H., untuk belajar bersama mengetahui manfaat air hujan,. Selama ini air tanah yang kita konsumsi, mengandung zat padatan yang tinggi. Hal ini bisa dilihat dari alat TDS tester. Kenyataannya air termurni dan terendah padatannya adalah air hujan.
*Tidak mudah bukan berarti tidak mungkin,* inilah yang menghantarkan KH. Purwadi Pangestutyas, M. Pd sebagai Pembimbing Jamaah Haji dan Umroh Multazam 2013 sudah selama 10 tahunan yang lalu, beliau mempunyai trauma masa kecil terhadap air hujan karena ketidaktauannya. Di awal tahun 2022 mendapatkan penyadaran hidayah untuk bersyukur atas makhluk yang lembut dan penuh kasih sayang berusaha merubah cara pandang untuk mendalami belajar air hujan yang menjadi dasar air yang ada di bumi. Air hujan yang selama ini dianggap sebagai biang bencana atau sakit. Tapi, di Sekolah Air Hujan inilah di kupas tuntas hingga Jamaah Haji Multazam memahami, dan akhirnya menjadi tauladan. Agar anak turunannya tetap dapat menikmati kelestarian alam ini nantinya, harap Yu Ning founder Sekolah Air Hujan yang pertama kali di Indonesia bahkan di Dunia.
Kunjungan ini bertepatan rutinitas tiap hari Sabtu belajar. Kali ini dengan tema *Merawat Air Hujan yang terabaikan menjadi berkah*. Kali ini juga di hadiri oleh Mahasiswa UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) dalam rangka tugas akhir mata kuliah "Gerakan Sosial Transsasional" di progam studi Hubungan internasional. Selain itu, Sekolah Tinggi Multi Media (MMTC) Magelang dalam rangka tugas kuliah membuat berita Radia(wawancara).
Yu Ning menjelaskan bahwa tubuh manusia tsebagian besar terdiri dari cairan. Hampir 70% berat badan orang dewasa terdiri dari cairan. Jumlah cairan tubuh total pada masing-masing individu dapat bervariasi menurut umur, berat badan, jenis kelamin serta jumlah lemak tubuh.
Selain sebagai senyawa pembentuk sel, air juga berperan dalam mengatur suhu tubuh, sebagai pelarut zat-zat gizi, membantu dalam proses pencernaan, Transportasi zat gizi ke sel-sel, sebagai pelumas terhadap sendi. yang kita dapat dari alam sekitar kita. Dapat juga menjadi media pengeluaran zat sisa (urine).
Air yang bisa berperan optimal dalam tubuh itu air hujan. Tentu dengan SOP yang harus dilalui. Cara, saat, dan waktu.yang tepat sesuai prosedur. Menampung yang tepat adalah kunci utamanya. Air hujan.yang terbaik kualitasnya di saat hujan deras di sertai petir. Saat itulah waktu tepat mempersiapkan penampungannya. Dengan galon-galon misalnya. Yang penting alat yang bersih namun mudah didapat. Cara penyimpanan yang tertutup rapat dan hindarkan dari sinar matahari langsung agar tidak tumbuh lumut.
Semoga pembelajaran ini segera ada tindak lanjut secara nyata sehingga menjadi contoh baik disekitar Kita.
Ali Mochtar, Riyana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar