OISCA Ajak Anak-Anak Bermesra Dengan Alam
Sleman 03/12/2023, MediaRakyat19.com.Organization for Industry, Spiritual, Culture and Advancement (OISCA)-Jepang, merupakan organisasi yang bergerak pada peningkatan sumber daya manusia dibidang sosial budaya, lingkungan hidup, dan di bidang pendidikan. OISCA mendampingi sekolah-sekolah dalam menerapkan Pendidikan yang berkarakter Lingkungan melalui Program Penghijauan oleh anak-anak /CEF (Children's Forest Program.
Nur selaku Koordinator OISCA di Yogyakarta mengajak Kepala Sekolah, Guru dari sekolah-sekolah di Yogyakarta yang berjumlah 28, untuk Belajar Air Hujan dalam mencetak Generasi Cerdas, bahwa air hujan, Sumber Kehidupan, kaya manfaatnya. Keprihatinan yang mendalam akan Krisis Air yang di rasakan beberapa wilayah di Indonesia serta t musim kemarau tahun ini panjang.
Pendampingan OISCA diharapkan merubah mindset warga sekolah terhadap para pelaku lingkungan, peduli lingkungan, dan pejuang lingkungan untuk merubah karakter.
Selain itu juga diharap melakukan langkah nyata sepulang dari pembelajaran tentang air hujan di Sekolah Air Hujan Banyu Bening Sleman-DIY. Hujan turun agar disambut dengan suka cita, karena air hujan merupakan berkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terhadap air. Untuk itu agar lakukan penampungan saat hujan.
Kamaludin kepala sekolah Air Hujan dalam sambutannya mengajak agar kita ambil bagian
dalam perbaikan lingkungan sekitar kita. Kita hidup bahagia berdampingan pada alam, dan pada saatnya kita kembali ke alam.
Karena tanpa kita sadari selama ini kita tidak pernah berkontribusi pada alam yang selama ini mencukupi kebutuhan kita akan air. Sumber satu-satunya yang menyuplai mata air di bumi adalah Hujan. Kebutuhan untuk pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan semua itu adalah dasar dari yang kita konsumsi sampai detik ini.OISCA Ajak Anak-Anak Bermesra Dengan Alam
Sebagai guru harus menjadi pionir bagi anak didik dan memberi pemahaman yang benar.
Yu Ning founder Sekokah Air Hujan menatakan : "Bahwa air hujan, merupakan sumber kehidupan. Menjadi air yang berkwalitas jika ditampung sesuai SOP (Standard Operasional Prosedur). Konsep 5 M (menampung, mengolah, minum, menabung, mandiri).
Dalam rangka memberikan Pemahaman terhadap pentingnya Air Hujan dalam kehidupan sehari-hari khususnya di lingkungan sekolah untuk belajar langsung cara memanen air hujan sampai pemanfaatan nya sebagai air minum yang bisa ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) atau bahasa Jawa nya nontoni, niteni, niru (melihat, mengamati, meniru) utamanya menjadi tauladan untuk anak didiknya.
Menjaga keseimbangan semesta generasi milineal tahu cara menempatkan diri, sebagai pewaris yang berkelanjutan. Harapan kedepannya para murid mempunyai kepedulian serta empati tinggi dan tidak ego. Berpikir Cerdas melakukan secara mandiri dan kreatif positif bahwa alam sudah menyediakan kebutuhan semuanya atas kehidupan di bumi dengan Kuasa CiptaanNya.
Air hujan satu- satunya sumber air murni, air dari segala air di bumi, selama ini air hujan kita sia-siakan dan kita tidak pernah mengembalikan secara sengaja dan sadar.
Kita tidak pernah berpikir, kalau pohon terakhir telah ditebang, tetes air terakhir telah tercemar dan ikan terakhir telah ditangkap, manusia baru sadar, dan menyesal bahwa uang tidak bisa dimakan." Pungkas Yu Ning. (Ali Mohtar, Riyana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar