GKR Mangkubumi Resmikan Pendopo Kromoredjan Dan Sasono Gongso Condongcatur
Sleman, MediaRakyat19.co GKR. Mangkubumi meresmikan Pendopo Kalurahan dan Sasono Gongso (Ruang gamelan) pada Rabu Wage 3 Januari 2024. Tampak hadir Wakil Bupati Sleman, Setda Kabupaten Sleman, Kepala Dinas PMK, Sleman, Kepala BNN Sleman, Rektor UNY, Panewu Depok, Panewu Anom Depok beserta para kepala jawatan dan Muspika Kapanewon Depok, Pimpinan Bank, Pimpinan RS, BPKal Condongcatur, Pamong, Lembaga Kalurahan, Tokoh Agama, Tokoh Budaya,vTokoh Masyarakat dan tamu undangan lainya
Lurah Condongcatur Reno Candra Sangaji, S.IP, .M.IP dalam sambutan dan laporannya sangat berterimakasih kepada GKR. Mangkubumi yang telah menyempatkan waktunya untuk hadir di Kalurahan Condongcatur, merupakan kebahagiaan bagi lurah dan warga masyarakat condongcatur
Pemerintah Kalurahan Condongcatur saat ini telah menyelesaikan 2 (dua) pekerjaan. Yaitu pembangunan Pendopo dan pembangunan Ruang Gamelan (Sasono gongso)
"Pendopo ini kami beri nama Kromoredjan yang terinspirasi dari nama Lurah pertama Condongcatur yaitu Simbah Kromoredjo sesuai Maklumat dari Sri Sultan Hamengkubuwono ke IX pada tanggal 26 Desember 1946 yang diperingati sebagai hari jadi Kalurahan condongcatur dan saat ini merupakan hari jadi ke 77 Kalurahan Condongcatur"i
Reno juga menuturkan bahwa pembangunan pendopo Kalurahan condongcatur menghabiskan anggaran dana sebesar Rp. 1.837.120.000 dan ruang gamelan (Sasono gongso) Rp. 418.995.732 sehingga total anggaran biaya sebesar Rp. 2.256.115.732 rupiah yang berasal dari dana SILPA dan Pendapatan Asli Kalurahan
Reno juga mengatakan bahwa, pendopo tersebut akan diperuntukkan untuk berbagai aktivitas seperti seni budaya, UMKM, dan kegiatan lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat.
Danang Maharsa, SE Wakil Bupati Sleman dalam sambutanya menyampaikan dengan diresmikannya pendopo dan ruang gamelan, diharapkan dapat meningkahkan pelestarian budaya di Kalurahan Condongcatur.
Hal tersebut sesuai dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman yaitu pengembangan Kalurahan berbasis budaya. Ia mengungkapkan bahwa saat ini Kabupaten Sleman sudah memiliki 19 desa/kalurahan yang sudah ditetapkan melalui SK Gubernur sebagai desa budaya dan ada 5 kalurahan yang sudah ditetapkan menjadi desa mandiri budaya untuk mendukung keistimewaan Yogyakarta
"Pemerintah Kabupaten Sleman memberi Apresiasi kepada Lurah Condongcatur beserta para pamongnya dengan dana Silpa PAD-nya dapat membangun pendopo yang megah, ini merupakan bagian dari motivasi bagi Kalurahan Kalurahan lainya dikabupaten Sleman untuk mengikuti pembangunan, kemajuan seperti di Condongcatur ini" ucapnya
Danang Wakil Bupati Sleman juga berharap dengan adanya pendopo kromoredjan dapat meningkatkan upaya pelestarian budaya di Kalurahan Condongcatur dan dapat digunakan untuk fasilitas umum lainya dan agar dirawat dengan baik bangunan pendopo tersebut.
GKR. Mangkubumi sangat terkesan dengan Pendopo yang megah dan sebelum peresmian beliau juga mengatakan:
"Mudah mudahan bisa bermanfaat bagi masyarakat dan pendoponya bagus banget, full kayu, bangunanya mengembalikan desainya sebagai sebuah pendopo, yang utama pendopo digunakan ini untuk rembug warga, berharap bisa juga untuk latihan menari, latihan membatik sehingga bisa makin "regeng" masyarakat bisa bersama sama latihan budaya yang semestinya karena siapa lagi kalau bukan kita yang nguri uri budaya Jawa, dan kita patut bangga mendapatkan pengakuan dari Unesco, mari kita nyengkuyung bareng heritage ataupun kawasan situs, kawasan kawasan budaya terus kita kembangkan dan jaga bersama karena kedepan kita punya mimpi yang besar dan condongcatur merupakan dari bagian yaitu mimpi besarnya Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi kawasan warisan budaya dunia" tuturnya.
GKR Mangkubumi, melakukan pemotongan rangkaian bunga melati sebelum meresmikan Pendopo Kromorejan dan Ruang Gamelan (Sasono Gongso) dilanjutkan penandatanganan prasasti.
Selanjutnya Mangkubumi bersama Wakil Bupati Sleman berkeliling melihat bagunan Pendopo Kromoredjan serta melihat langsung para pengrawit paguyuban Ngesti Laras Condongcatur yang sedang memainkan Gamelan di ruang gamelan (sasono gongso) yang berada di belakang pendopo kromoredjan
Pembangunan Pendopo Kromoredjan dari bulan Januari 2023 hingga selesai dibulan April 2023. Sedangkan pembangunan ruang gamelan dimulai bulan Agustus 2023 dan selesai pada bulan Desember 2023
Pendopo Kromoredjan menggunakan Kayu Jati yang didatangkan langsung dari Cepu Jawa Tengah dengan konstruksi soko guru (4 tiang utama) ukuran 30 x 30 Cm tinggi 5 meter sedangkan soko pinggir ukuran 20 x 20 cm dengan tinggi 4 meter, Tumpangsari luar 5 dan tumpangsari dalam 9 selanjutnya Pintu Gebyok ukir sampar putus dari Jepara sebanyak 5 set dan untuk ruang gamelan, pintu gapuro ukir 2 set, jendela ukir 6 set (Aang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar