Fakultas Biologi UGM Sosialisasikan Pengelolaan Sampah Organik - MediaRakyat19. com

Breaking

Rabu, 26 Juni 2024

Fakultas Biologi UGM Sosialisasikan Pengelolaan Sampah Organik

Fakultas Biologi UGM Sosialisasikan Pengelolaan  Sampah  Organik

Sleman, 25/6/2024 MediaRakyat19.com Pemerintah Kalurahan Condongcatur bekerjasama dengan Fakultas Biologi UGM melaksanakan sosialisasi pengelolaan sampah organik bertempat di ruang wacana loka kalurahan condongcatur, Selasa 25/06/2024


Ulu-Ulu Condongcatur, Murgiyanta,SE mewakili Lurah, dalam sambutanya menyampaikan,  dalam sosialisasi ini mengundang 33 Kelompok Pengelola Sampah Mandiri (KPSM) yang ada di Kalurahan Condongcatur.  Yang tersebar di padukuhan, 18 Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di Condongcatur. Serta  6 orang perwakilan dari pihak Ketiga sebagai pengambil sampah rumah tangga.


“Sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan solusi. Terutama kepada masyarakat melalui kelompok KPSM dan KWT yang ada Kalurahan Condongcatur.  Untuk membantu permasalahan sampah organik melalui sosialisasi.  Baik secara individu atau melalui pertemuan yang ada. Selain itu ke depan harapannya ada sinergi antara KPSM dan KWT untuk mewujudkan penanganan sampah organik. Hari ini merupakan pertama kalinya kita sekaligus  mempertemukan 2 kelompok tersebut dalam satu acara”. ungkapnya.

Ani Sumiarti, S.Pt., Ketua Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) Condongcatur Resik, menjelaskan bahwa  sosialisasi tersebut terselenggara atas kerjasama antara Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) Condongcatur Resik, Tim Satgas Sampah Fakultas Biologi UGM dan Pemerintah Kalurahan Condongcatur. Kegiatan tersebut  dilakukan mengingat keadaan sampah DIY pada saat ini. Terutama wilayah kabupaten Sleman terkena dampak dari penutupan TPA Piyungan.  Sehingga berbagai usaha untuk mengelola sampah organik secara mandiri oleh kelompok masyarakat dilakukan.



Sementara Soenarwan Herry Poerwanto, S.Si, M.Kes. Ketua Satgas Sampah Fakultas Biologi UGM, So  selaku dosen Fakultas Biologi UGM dalam paparanya menyampaikan bahwa sampah ada beberapa macam.  Dibedakan menjadi 4  yaitu:  Sampah Organik, Sampah Anorganik, Sampah Residu  dan Sampah B3.


“Sampah Anorganik dari masyarakat oleh  pemerintah  tertangani  dengan  adanya Bank Sampah, Sedekah Sampah dan Tempat Pemrosesan Sampah berbasis 3 R (TPS 3R), Sampah Residu dari masyarakat oleh pemerintah tertangani melalui Tempat Pemrosesan Sampah Terpasu (TPST), Sampah B3 dihasilkan oleh pemerintah tertangani oleh pihak swasta yang ditunjuk oleh pemerintah” jelasnya.


Soenarwan juga menambahkan,  sampah organik dari masyarakat yang jumlahnya hampir 60 % - 70 % dari total sampah yang ada, diharapkan dapat diselesaikan dari sumbernya oleh masyarakat sendiri dengan dibuat pupuk.  Pertama dilakukanbdengan cara   mengenali sampah yang ada di rumah masing - masing mulai dengan memilah sampah.


Selanjutnya Drs. Hari Purwanto, M.P., Ph.D. dari Satgas Sampah Fakultas Biologi UGM menjelaskan tentang metode 3 R,  yaitu Reduce, Reuse dan Recycle melalui beberapa contoh sederhana  yang bisa dilakukan.

Beberapa metode pengelolaan sampah organik antara lain dengan menggunakan komposter, ember tumpuk, Loseda, Biopori, Eco Enzym dan Metode dengan menggunakan Maggot.


Usai pemaparan materi  peserta sosialisasi melakukan praktek pengelolaan sampah organik dengan metode fermentasi menggunakan Probiotik Bio 2023. Probiotik Bio2023,  diproduksi oleh Fakultas Biologi UGM, dengan kelebihan kandungan mikrobianya lebih banyak. Sehingga mempercepat waktu pematangan pupuk kompos.  Dengan harapan setiap peserta nantinya dapat  mempraktekkan di kelompoknya masing – masing.  Hasilnya di laporkan kepada Tim Satgas Sampah.  Sebagai upaya monitoring pelaksanaan sosialisasi melalui sampel di 4 KPSM yang ditunjuk.(Aang)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar