Sekolah Air Hujan Banyu Bening Selalu Mewariskan Mata Air Lebih Mulia Dari Pada Mewariskan Air Mata.
Sleman Media Rakyat 19. Com
Jember adalah iklim tropis. Angka temperatur berkisar antara 23ºC – 31ºC, dengan musim kemarau terjadi pada bulan Mei sampai bulan Agustus dan musim hujan terjadi pada bulan September sampai bulan Januari. Sedangkan curah hujan cukup banyak, yakni berkisar antara 1.969 mm sampai 3.394 mm.
Kabupaten Jember memiliki beberapa sungai antara lain Sungai Bedadung yang bersumber dari Pegunungan Iyang di bagian Tengah, Sungai Mayang yang bersumber dari Pegunungan Raung di bagian timur, dan Sungai Bondoyudo yang bersumber dari Pegunungan Semeru di bagian barat.
Penggunaan lahan di Kabupaten Jember sebagian besar merupakan kawasan hijau, terdiri hutan, sawah, tegal dan perkebunan. Semua lahan sangat membutuhkan air di musim kemarau, dan saat musim hujan menjadi kekhawatiran adanya banjir yang selalu terjadi di beberapa wilayah.
Dalam hal ini (Dinas Lingkungan Hidup) DLH Kabupaten Jember Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan berkunjung di Sekolah Air Hujan Banyu Bening yang berlokasi di Tempursari, Sardonoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk belajar mengenai Pemanfaatan Air Hujan yang di kelola sebagai solusi yang terjadi di Kabupaten Jember.
Kunjungan ini langsung di hadiri oleh Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Arif Liyanto, S. T., Evi Eka Nurcahyanti, S. T. sebagai Kepala UPTD Laboratorium Lingkungan), Nurul Hidayah, S. Pi. (Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Muda), Dwi Hery Kusuma, S. Hut. (Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda), Mentik Diyah Andayani, S. H. (Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Muda), Toto Hari Susilo, S. T., M. Si. (Analisis Lingkungan), dan 6 (enam) staf bidang PPKL atas Persetujuan drh. Sugiyarto, S. KH., M. Si (Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember).
Kunjungan Rabu, 9 Oktober 2024 ini di inisiasi oleh Nurul Hidayah, S. Pi yang juga memberi sambutan mewakili Kabid PPKL di sekolah Air Hujan sebagai solusi dan manfaat nya yang kenal dulu melalui WhatsApp Group "Sinau Bareng Air Hujan" sejak 18 Sept 2020 masih berdinas di Dinas perikanan, dan sekarang saat nya beliau di DLH Kabupaten Jember yang sesuai bidang nya. Dalam sambutan nya, bahwa Alam saat ini semakin kesini semakin rusak, dan Bencana Kekeringan dan banjir sudah menjadi langganan, ucap beliau.
Di kesempatan kunjungan DLH bidang PPKL ini, Sri Wahyuningsih menyampaikan konsep 5 M (menampung, mengolah, minum, menabung, mandiri) dan mendorong nya untuk "Eco Office* di mulai dari pribadi masing-masing baik di kantor maupun di rumah. Setiap pegawai membawa Tumbler sebagai penyelesaian sampah dan nilai ekonomi nya yang selama ini untuk air selalu beli. DLH bidang PPKL ini bisa menyampaikan ke masyarakat yang selama ini mengalami kekeringan bahwa air hujan inilah solusi Krisis Air kedepan agar PRB (Pengurangan Resiko Bencana) kekeringan teratasi dan tidak Dropping air lagi.
Karena dampak krisis air juga bisa memicu konflik sosial dan kesehatan kita. Air yang kita konsumsi harus paham dan mengerti ada kandungan apa yang ada di dalam air itu, halnini juga di sampaikan dalam satu ayat Al Quran untuk memperhatikannya di Surat Al-Waqi'ah ayat 68, yang berbunyi: "Pernahkah kamu memperhatikan air yang kamu minum tiap hari? Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan air itu?".
Kata "air" disebutkan sebanyak 63 kali dalam Al-Qur'an, yang tersebar dalam 42 surah.
Kita semua merasakan dampak atas rusaknya lingkungan saat ini. Dari air hujan ini bisa selamatkan bumi kita, dari air hujan ini kita sehat kan bumi, dari air hujan ini selamatkan generasi kita dan sehat kannya. Ada Harapan besar dari Sekolah Air Hujan Banyu Bening yang di smpaikan oleh Kamaludin (Bang Udin) sebagai Kepala Sekolah Air Hujan dan Aktifis Konservasi Air, Udara, Tanah yang saat ini pergerakan nya fokus di Gunung Kidul.
"Mewariskan Mata Air lebih Mulia daripada Mewariskan Air Mata".
Semoga DLH bidang PPKL yang berkunjung dalam program studi di Sekolah Air Hujan bisa menjadi contoh baik dan berani Berubah sebagai kemanfaatan atas ilmu yang di terima nya untuk menjadi solusi kekeringan dan Hujan di Kabupaten Jember.
SAH.Banyu Bening.( Ali )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar