Perkumpulan Seni Srandoel Raos Ngayogyan
Dari kanan: Beni Kusumawan, dan kiri: Dani Kencana PutraSleman (MediaRakyat19.com)
Bertempat di Rumah Budaya Berkeyogyaan, Jln. Magelang Km.7,5 Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY digelar Sarasehan untuk lebih membahas pada proses kreatif tentang Perkumpulan Seni Srandhoel Raos Ngayogyan sebagai salah satu cabang kegiatan di Rumah Budaya Berkeyogyaan. Acara ini dihadiri oleh seluruh anggota perkumpulan seni srandhoel raos ngayogyan, para tokoh masyarakat, warga sekitar dan khalayak umum pada Jumat, 10 Januari 2025.
Selanjutnya setelah pembacaan teks toponimi dilanjutkan dengan sarasehan dan diskusi.
Adapun pembacaan teks toponimi padukuhan di Kabupaten Sleman dari buku toponimi seri 1, 2 dan 3 terbitan Dinas Kebudayaan ( Kunda Kebudayan Sleman). Mengenai teks toponimi dibacakan oleh aktor skaligus wartawan & penulis naskah sandiwara Beni Kusumawan & dilanjutkan oleh pembaca teks Dany Kencana Putra. Masing-masing seri diambil satu judul untuk dibacakan.
Untuk toponimi seri 1 dibacakan judul mengenai terbentuknya Padukuhan Mancasan Ambarketawang Gamping, Sleman.
Untuk toponimi seri 2 dibacakan judul terbentuknya Padukuhan Beteng, Tridadi Sleman,
Dan yang terakhir toponimi 3 dibacakn judul terbentuknya Padukuhan Mlati Krajan, Sendangadi, Mlati, Sleman.
Harjuna PH sebagai pemilik Rumah Budaya Berkeyogyaan mengatakan bahwa acara ini digelar untuk lebih membumikan toponimi asal usul terbentuknya padukuhan agar semakin dikenal luas oleh masyarakat. Dengan demikian masyarakat semakin tahu tentang kronologi, kisah, mitos, yang melatarbelakangi terbentuknya sebuah padukuhan.
Mengenai keanggotaan semua anggotanya berlatar belakang sebagai pemain teater dan film. Beberapa pentas dilaksanakn di Jogja, Magelang, Tegal, Pekalongan dan lain lain tempat. Ketertarikan teman teman adanya srandhol raos ngayogyan untuk membacakan teks toponimi karena kualitas isi dan gaya penulisan yang unik dari masing-masing judul. Hal ini dikatakan oleh nDendek Supriyanto sebagai salah satu anggota srandhoel raos ngayogyan. Salah satu tokoh masyarakat, sekaligus sebagai sesepuh bergada Watu Sabuk Padukuhan Nganti, Sendangadi Mlati, bpk Asihana yang ikut hadir pada acara malam itu berharap agar acara seperti ini bisa dilangsungkan secara berkala agar masyarakat terutama generasi muda tidak kehilangan jejak sejarah terbentunya masing-masing padukuhan diwilayahnya. Hal ini penting sebagai manifestasi pelestarian sejarah tutur maupun faktual dimasyarakat, demikian harap Asihana. (bidin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar