Mengatasi Krisis Air BTAM Gelar Water Forum.
Sleman.Media Rakyat 19. Com
memperingati 35 Tahun kiprahnya Balai Teknik Air Minum (BTAM) dalam penyediaan air minum di Indonesia, BTAM menyelenggarakan BTAM Water Forum 2025: Inclusivity for Water Security. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid dengan online via zoom meeting dan offline di Kec. Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat. Pada Rabu, 28 Mei 2025.
Forum ini mengangkat topik “Inovasi Pengelolaan Air Untuk Mengatasi Krisis Air” dengan mempertemukan para pemangku kepentingan di sektor air minum sehingga menjadikan momentum dalam membangun kolaborasi dalam mendorong peningkatan akses air minum yang layak dan aman secara inklusif.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementrian PU, DR. Dewi Chomistriana, S.T., M.Sc menyampaikan tentang realita yang terjadi di lapangan mengenai ketersediaan layanan air bersih dan sanitasi yang layak di Indonesia.
“Ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak menjadi hak setiap Warga Negara Indonesia. Namun, sampai dengan saat ini realitasnya kita masih menghadapi tantangan ketimpangan akses terhadap air minum dan sanitasi juga keterbasatan infrastuktur ditambah lagi ada dampak iklim yang memengaruhi ketahanan air di berbagai wilayah,” ujarnya.
Diskusi panel BTAM Water Forum 2025 menjadi wadah berbagi pengalaman dalam pengelolaan air, khususnya dalam menghadapi krisis air yang semakin kompleks akibat perubahan iklim dan pertumbuhan penduduk.
Paparan pertama disampaikan oleh R. Endra Saleh A., M. Sc., DEA (Penata Kelola Penyehatan Lingkungan Ahli Utama, DJCK) dengan mengulas peran strategis Kementerian PU serta menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak pemerintah, swasta, internasional, BUMN, pemda dalam membuat kebijakan, regulasi, dan program swasembada air guna menjangkau kelompok rentan dan masyarakat adat.
Dilanjutkan oleh Priyo Sudibyo, S.E., S.Sos., M.M (Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang) yang menjelaskan beberapa strategi yang dilakukan oleh Perumda Tugu Tirta Kota Malang dalam menyediakan pelayanan air minum.
Paparan terakhir oleh Sri Wahyuningsih (Pendiri Sekolah Air Hujan Banyu Bening) menyampaikan pendekatan inovatif masyarakat dalam pengelolaan air dengan pemanfaatan air hujan sebagai air bersih dan air minum melalui konsep 5M (menampung, mengolah, minum, menabung, dan mandiri).
Rangkaian kegiatan resmi ditutup dengan penyerahan apresiasi kepada para narasumber, prosesi pemoyongan tumpeng sebagai simbolis peringatan 35 tahun BTAM, serta persembahan penampilan dari para pegawai BTAM. Kontributor.Indah Cahya Nabila..(Awak Media Inung Ali )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar